Thursday, March 19, 2015

Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Remaja

  A. Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.

Wednesday, March 11, 2015

Orang Kesepian Cenderung Punya Masalah Fisik

Sorry saya jauh dari tema blog ini, abis nya belom ada berita yg update tentang Marching Band / Drum Corps. Jadi saya kasih artikel ini..Semoga Bermanfaat ;)

Memperingati Hari Valentine tentu lebih menyenangkan jika kita merayakannya bersama orang yang dikasihi, baik itu sahabat, anak, orangtua, atau pasangan. Tak bisa mengungkapkan kasih sayang kepada seseorang yang istimewa bisa membuat kesepian.

Wednesday, February 11, 2015

Sejarah Marching Band Bontang Pupuk KalTim

Pada awal dibentuknya tahun 1987, grup marching band ini bernama Marching Band Yayasan Pupuk Kaltim dan berada di bawah naungan Yayasan Pupuk Kaltim.

history blue devils

In 1957, Tony and Ann Odello and the Concord VFW post assumed control of the Martinettes, a defunct drum corps and drill team. They reorganized the unit as The Blue Devils, taking the name from the V.F.W.'s color (blue) and a local landmark, Mt. Diablo (devil). Initially, the group of fewer than 50 young people, performed as an all-boy drum corps with an all-girl drill team.

DCI 2015


Drum corps fans can watch the opening event of 2015 live from Lucas Oil Stadium or in movie theaters across the country.
About Adrian Riefky Andinata

Wednesday, January 21, 2015

Picture

Bluecoats Front Ensemble

Picture

The Cadets Hornline

Di Balik Film 12 Menit Kemenangan Untuk Selamanya

Picture

Blue Devils Bassline

Picture

Bluecoats Bassline

Picture

Blue Devils Drumline 2014

History Blue Devils Drum and Bugle Corps

In 1957, Tony and Ann Odello and the Concord VFW post assumed control of the Martinettes, a defunct drum corps and drill team. They reorganized the unit as The Blue Devils, taking the name from the V.F.W.'s color (blue) and a local landmark, Mt. Diablo (devil). Initially, the group of fewer than 50 young people, performed as an all-boy drum corps with an all-girl drill team. In 1958, the Blue Devils added glockenspiels, becoming a drum and bell corps, while the girls became a separate a baton twirling troupe, the Majorettes. The two units continued to perform together with much success, winning numerous state and local competitions between 1957 and 1970. In 1961, the Blue Devils added a flag section to the unit that was then competing in the state's Junior division. Jerry Seawright succeeded Tony Odello as corps manager in 1964. In 1968, the drum and bell corps moved into Senior Division competition, and a new "B" Junior corps was begun. All units of the Blue Devils organization were enjoying such success that the decision was made to transform the "A" drum and bell corps into a drum and bugle corps (D&B).

In 1970, a group of ten buglers was added to the Blue Devils drums and flags, and the corps entered its first competition as the Blue Devils Drum and Bugle Corps. By 1972, the unit, now with over seventy members, advanced from Class B competition to Class A and traveled on tour outside California for the first time, making appearances in the Pacific Northwest. The summer of 1973 marked the Blue Devils first national tour and its first appearance at the Drum Corps International World Championships in Whitewater, Wisconsin. Finishing 24th of 48 corps, the corps earned Associate membership in DCI. Also in 1973, the Junior drum and bell corps became the Blue Devils B D&B Corps and the younger Blue Devils C D&B Corps was formed. In 1974, the Blue Devils finished in 9th place at the DCI Championships; in 1975 advanced to 3rd place; and in 1976, won the first of the corps' record 16 DCI World Championship titles. After Seawright's retirement in 1984, Mike Moxley became director, and since 1991, the corps has been under the direction of Dave Gibbs, a former marching member and drum major.

Of special note among the Blue Devils sixteen World Championships are those of 1982, 1994, 2009, 2010, 2012, and 2014 when the corps went through the entire season without suffering a defeat. Also, 2009 marked the first season that one organization won multiple titles, when the Blue Devils won World Class and the Blue Devils B won Open class. Over the years, the Devils have often made use of jazz and Latin music repertoires, notably Bill Reddie's Channel One Suite (made famous by Buddy Rich) and charts from the music of Chick Corea and Chuck Mangione and that written for Stan Kenton's big band. Because of their musical style choices, the Devils are one of the corps most associated with jazz.[2][3][4][5]

In 2014, the Blue Devils won their sixteenth DCI World Championship. They also recorded their sixth undefeated season. At the DCI Finals in Indianapolis on August 9, the corps received a record high score of 99.650.[6] In doing so, they beat the second place Bluecoats by a margin of 2.475, bested the previous high of the 2002 Cavaliers and 2005 Cadets by more than half a point, and earned a perfect score from seven of the eleven judges

 

 

Location

Concord, CA

Division

World Class

Founded

1957

Director

David Gibbs

Championship titles

1976, 1977, 1979, 1980, 1982, 1986, 1994, 1996, 1997, 1999, 2003, 2007, 2009, 2010, 2012, 2014

World Music Contest 2005

(2014) Black "Suit" jacket w/ black and white lapels, silver buttons on lower part of jacket

Uniform

blue fade to black left sleeve, black and white sequin right sleeve

blue fade to black sash, red on the underside

Black gloves

Black pants w/white stripes down right leg,

Black shoes & socks

Black shako w/white stripe down the right side of shako, square emblem (camera lens?), white plume with blue feather in the middle

Sejarah Perlombaan Grand Prix Marching Band

Kompetisi GPMB pertama kali dicetuskan oleh Gusanto Moeljohardjo, diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 1982 dengan nama Tournament Invitation Marching Band atau TIMB di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Penyelenggaraan kompetisisi ini melibatkan berbagai kelompok orkes barisan dari berbagai daerah; Bandung, Yogyakarta, Palembang, Medan, Pekanbaru, Denpasar, Balikpapan, Makassar, serta Aceh. Antusiasme serta respon positif atas penyelenggaran tersebut membuat penyelenggaraannya kembali digelar pada tanggal 27 hingga 30 Desember 1983 dan mengubah nama TIMB menjadi Grand Prix Marching Band (GPMB) yang dimaksudkan sebagai pengembangan lebih lanjut atas kompetisi TIMB sebelumnya, Setelah itu GPMB kemudian dijadikan sebagai ajang kompetisi tahunan yang umumnya digelar pada bulan desember setiap tahunnya.

Copy by ;Wikipedia .com

Wednesday, January 14, 2015

Sejarah Marching Band

Orkes barisan bermula dari tradisi purba sebagai kegiatan yang dilakukan oleh beberapa musisi yang bermain musik secara bersama-sama dan dilakukan sambil berjalan untuk mengiringi suatu perayaan ataupun festival. Seiring dengan perjalananan waktu, orkes barisan berevolusi menjadi lebih terstruktur dalam kemiliteran di masa-masa awal era negara kota. Bentuk inilah yang menjadi dasar awal orkes militer yang kemudian menjadi awal munculnya orkes barisan saat ini.[1][2]
Meskipun pola orkes barisan telah berkembang jauh, masih terdapat cukup banyak tradisi militer yang bertahan dalam budaya orkes barisan, tradisi milter tersebut tampak pada atribut-atribut seragam yang digunakan, tata cara berjalan, model pemberian instruksi dalam latihan umumnya masih merupakan adaptasi dari tradisi militer yang telah disesuaikan sedemikian rupa.
Di Indonesia, budaya orkes barisan merupakan pengembangan lebih lanjut atas budaya drum band yang sebelumnya berada di bawah naungan organisasi PDBI (singkatan dari "Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia") yang dibina oleh Menpora (singkatan dari "Menteri pemuda dan olahraga"). Orkes barisan lahir sebagai kegiatan yang memfokuskan penampilan pada permainan musik dan visual secara berimbang, berbeda dengan drum band yang lebih memfokuskan sebagai kegiatan olahraga. Dalam perkembangannya, orkes barisan di Indonesia banyak mengadaptasikan variasi teknik-teknik permainan yang digunakan oleh grup-grup drum corps di Amerika, khususnya pada instrumen perkusi. Hal ini membuat corak permainan dalam penampilan orkes barisan menjadi lebih mudah dibedakan dari corak penampilan drum band.

Copy by ; Wikipedia.com